Halaman

PRODUCING WORLD - CLASS GOODS AND SERVICES


What Have Done The Manufacturers to Become More Competitive ?? Who has done manufacturers in order to become competitive are:
·         Focusing on customers
·         Retain close ties with suppliers and other companies to meet customer needs
·         Practicing continuous development
·         Focus on quality
·         Save costs through the selection of place
·         Relying on the Internet to bring together companies
·         Using the new production techniques

Production : is the making of goods and services that have been so with using the factors of production. For example: land, labor, capital, entrepreneurship, and knowledge.
Production Management : is a term used to describe all activities undertaken by managers to help their companies make the goods.
Operations Management : is a special area in the management of change or transform resources (including human resources) into goods and services.

Form Utility is the value added by manufacture of goods and services that have become, like the value added by using silicon and manufacture of computer chips or merger to create a vacation package service.
Manufacturing Process that is part of the production process which physically or chemically change the material.
Assembly Process that is part of the production process which brings together the components to make products.
On going process of the production process in which long production runs and menghasilan goods so many times.
NEEDS TO IMPROVE PRODUCTION TECHNIQUES AND SAVE COSTS
The main objective of manufacturing and operations management is to provide high-quality products and services instantly in response to customer demand. As a result of the new global competition, companies must make a variety of high quality products that are designed to order with a very low cost. Several major developments have radically changed the production process in the United States manufacturing and computer aided design, flexible manufacturing, lean manufacturing and mass customization.
1.  Manufacturing and Design Aided by Computer
One of the past seems to have changed the production techniques and strategies. The first thing is to aid in computer aided product design called a computer-assisted design (computer-aided design - CAD). To involve computers directly in the production process is called manufacturing assisted by computer (computer-aided manufacturing - CAM). CAD / CAM product design allows customization to meet the needs of small markets that have a very small increase in cost. For example, CAD / CAM is used in clothing industry
2.  Flexible Manufacturing
Flexible manufacturing  involves designing machines to perform many tasks, so that these machines generate a lot of diverse products. For example, the manufacture of starter motors.
3.  Lean manufacturing
Lean manufacturing is the production of goods by utilizing all sources less than mass production.
4.  Mass Customization
Mass customization which means adjust the product to meet the many individual customers. For example the National Bicycle Industrial Company of Japan which makes 18 models of bicycles in more than 2 million combinations that each combination is designed to meet specific customer needs. Customers choose the type, size, color, and design,

OPERATIONS MANAGEMENT PLANNING :
Planning the location of operations management in both manufacturing and service sector,which includes the location of facilities, facility layout, material requitments planning of purchasing, inventory control and quality control.
1)    Location Of Facilities : Location of facilities is the process of site selection for companies and geography sugery one of the strategies in the location of the facility is to find a place That allows customers to access the companys service and the highest them. Location Of Facilities For The Manufacturer : Location of facilities for the manufacturer is manufacturing organizations transition from one city or another state in a place like this asing.peralihan ussualy generate unemployment in Some geographicregions and result in remarkable economic growth in area.one of the most common reason for a transfer of business is the availability of cheap labor or type of skilled labor that. Brings operations management to the Internet : Many large manufacturing companies such as Microsoft, to develop strategies that focus on new Internet that will enable them and other companies to compete more effectively in the future. The location of future facilities : Developments in information technology (computers, modems, e-mail, voice mail, teleconferencing, etc.) member companies and their employees more flexibility than previously available in select locations while living in a competitive environment.

2) Facility Layout : Physical arrangement of sources (including people) in the production process. The point is to put offices, machinery, area, storage, and other articles in the best possible position to enable workers to produce goods and provide services for our customers. Facility layout is very dependent on the process that should be done.

3)   Materials requirement planning - MRP - enterprise resource planning-ERP

4)   Purchasing

5)   Just-in-time inventory control

6)   Control Quality : Consistently produce what customers want while reducing errors before and after delivery to the customer (Six sigma quality, Statistical  quality control – SQC, and Statistical process control – SPC)

Standar ISO 9000 and 14000 : ISO is a federation of national standards bodies and the scope of the World More Than 140 countries globally to determine the size of individual product quality. ISO, Including non-governmental organization established in 1947 to show progress of world standards to facilitate international exchange of goods and services. ISO 9000 is the general name given to the management of quality and standards are guaranteed. IS0 14000 is a collection of best practices for managing organizational impact on the environment, does not determine the level of employment.

Control Procedures : Important road is the sequence of tasks that require the time needed to complete this road project will cause delays or production.
.


REKONSILIASI BANK (BANK RECONCILIATION)


Rekonsiliasi Bank merupakan pencocokkan antara saldo menurut pembukuan Perusahaan dengan saldo menurut pembukuan Bank. Karena setiap perusahaan pasti memiliki akun di bank untuk menyimpan uang mereka. Pembukaan rekening perusahaan di bank bertujuan untuk mengendalikan kas perusahaan secara umum. Meski demikian, perusahaan harus memiliki catatan sendiri mengenai dana yang keluar atau masuk, tidak sepenuhnya bergantung pada catatan dari bank. Namun demikian, sering ditemukan selisih antara catatan perusahaan dengan bank, Oleh karena itu, Bank secara berkala mengirimkan statement berupa laporan rekening koran  yang bersisi informasi tentang seluruh transaksi penyetoran maupun pengambilan oleh nasabah/perusahaan selama periode tertentu serta dilengkapi dengan bukti chek untuk bukti pelengkap. Jika terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan karena : Adanya perbedaan waktu pencatatan dan Adanya kesalahan pencatatan.

Pos-pos Yang Menyebabkan Perbedaan (Pos-pos Rekonsiliasi) :
1.   Setoran dalam perjalanan (Deposit in Transit) : yaitu perusahaan sudah melakukan pencatatan Namun Bank belum melakukan pencatatan  
2.  Cek yang masih beredar (Outstanding Cheque) : yaitu perusahaan sudah melakukan pencatatan Namun Bank belum mencatat karena penerima cek belum menguangkannya ke Bank.
3.  Cek kosong ( Non Cash Fund ) : yaitu cek yang pada saat dicairkan ternyata tidak ada dananya atau cek yang dananya tidak mencukupi. Kemudian perusahaan sudah mengakui adanya penerimaan kas tetapi bank belum.
4.  Biaya Adm. Bank : Bank langsung mengurangi giro perushaan Namun, perusahaan belum mencatat, sebelum menerima laporan dari Bank (memo debit)
5.  Pelunasan dari Pelanggan melalui Transfer Giro : Perusahaan baru mengetahui bertambahnya saldo kas setelah menerima laporan dari Bank (memo kredit)
6.  Pendapatan Jasa Giro Bank : Bank langsung menambah ke rekening giro perusahaan Namun, perusahaan belum mencatat, karena belum menerima laporan Bank (memo kredit)
7. Kesalahan Pencatatan di Buku Perusahaan atau di Buku Bank

BENTUK LAPORAN REKONSILIASI
Saldo akhir menurut pembukuaan perusah:
Ditambah :
+ Penerimaan kas yang sudah dicatat oleh Bank tetapi perusahaan belum mencatat
+ Koreksi yang menambah sa perusahaan
Dikurangi :
- Pengeluaran kas yang sudah dicatat oleh Bank tetapi perusahaan belum mencatat
- Koreksi yang mengurangi sa perusahaan
Saldo akhir menurut R/K (Bank) :
Ditambah :
+ Penerimaan kas yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi Bank belum mencatat
+ Koreksi yang menambah saldo di Bank
Dikurangi :
- Pengeluaran kas yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi Bank belum mencatat
-  Koreksi yang mengurangi saldo di Bank
Saldo disesuaikan = …………….
(yang benar)
Saldo disesuaikan = …………….
(yang benar)



PIUTANG USAHA (ACCOUNT RECIVABLE)


Apa sih piutang itu? Piutang dalam akuntansi adalah aktiva perusahaan yang diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun / siklus usaha normal dan diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Piutang salah satu jenis transaksi dalam dunia akuntansi berupa penagihan kepada konsumen atau pihak lain yang berhutang. Dalam akuntansi terbagi kedalam beberapa jenis seperti : piutang dagang/usaha, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto dikurangi taksiran jumlah piutang tak tertagih
  
PENGUKURAN JUMLAH PIUTANG TAK TERTAGIH :
Metode Penyisihan / Cadangan :
1.     Pendekatan Laba-Rugi  : Berdasar prosentase dari penjualan  secara kredit
2.    Pendekatan Neraca : Berdasar prosentase piutang
·         Jumlah cadangan dinaikkan sampai % tertentu dari saldo piutang
·   Jumlah cadangan dinaikkan sampai jumlah tertentu dari saldo  piutang menurut kelompok umur

Berikut ini contoh soalnya:
1.   Saldo piutang dagang. Per 1 Januari 2017 Rp 1.000.000, dan Cadangan piutang tak tertagih Rp 75.000. Penjualan kredit selama tahun 2009 Rp. 5.000.000. Ditetapkan CPTT  Rata-rata 2,5% dari penjualan kredit.
Perhitungan:
2,5% x Rp. 5.000.000 = Rp. 125.000

Jurnal:
Biaya Piutang tak tertagih (BPTT)                  Rp. 125.000
Cadangan Piut tak tertagih (CPTT)                                   Rp. 125.000

2. Saldo Piutang dag. Per 31 Des 2016 Rp. 12.000.000 dan CPTT Rp. 100.000,-. Ditetapkan CPTT untuk tahun 2017 sebesar 2,5% dari saldo akhir piutang dagang.
Perhitungan:
2,5% x Rp. 12.000.000   =Rp.300.000
CPTT tahun 2008                       =Rp.100.000
BPTT                                 =Rp.200.000

Jurnal:
Biaya Piutang Tak Tertagih (BPTT)     Rp. 200.000
Cadangan Piutang Tak Tertagih                             Rp. 200.000

CARA MENENTUKAN JUMLAH PIUTANG TAK TERTAGIH BERDASAR KELOMPOK UMUR PIUTANG :
1.     Dibuat DAFTAR UMUR PIUTANG (AGING SCHEDULE)
2.    Saldo piutang dagang dari masing - masing debitur dikelompokkan menurut jatuh tempo (belum jatuh tempo ataukah lewat jatuh tempo)
3.    Pengelompokan umur piutang dihitung pada saat pelaporan yaitu dihitung dari tanggal transaksi/tanggal faktur sampai dengan tanggal periode pelaporan dengan memperhatikan syarat kredit penjualan
4.    Masing - masing kelompok umur ditentukan berapa % jumlah tak tertagihnya
5.    Jumlah piutang masing - masing dikalikan dengan % jumlah tak tertagih

CONTOH ANALISA UMUR PIUTANG:
Perusahaan menjual barang dagangan dengan term of payment 2/10, n/30. Saldo piutang 31 Des 2017 dari buku pembantu piutang untuk debitur CINTA dan RINDU diketahui sbb:
Debitur CINTA:
Faktur Penjualan No.100, 15/12/17           Rp.100.000
Faktur Penjualan No.92, 10/11/17             Rp.  50.000
Faktur Penjualan No.80, 7/9/17                Rp.  75.000 +
Jumlah                                                           Rp.225.000

Debitur RINDU:
Faktur Penjualan No.112, 12/12/17                       Rp. 300.000
Faktur Penjualan No.101, 10/10/17                       Rp. 200.000
Faktur Penjualan No. 85,   5/8/17                        Rp. 100.000
Faktur Penjualan No. 65,  11/6/17                        Rp.   50.000 +
Jumlah                                                           Rp. 650.000

Piutang tersebut dikelompokkan dalam berbagai kelompok umur piutang :

Taksiran PTT
Belum Jatuh Tempo
1 %
Menunggak : 1 – 30 hari
2 %
Menunggak : 31 – 60 hari
3 %
Menunggak : 61 – 90 hari
4 %
Menunggak : 91 – 120 hari
5 %
Lebih 120 hari
10 %

METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG
1.     Piutang dagang dikredit sejumlah yang benar-benar tdk bisa ditagih
2.    Dibenarkan apabila diketahui kemungkinan kerugian relatif kecil
3.    Jika perush. Menggunakan metode penyisihan, penghapusan piutang dijurnal :
Cadangan penghapusan piutang            XXX
Piutang dagang                                  XXX

PENERIMAAN KEMBALI PIUTANG YG TELAH DIHAPUS :

METODE CADANGAN
METODE PENGHPS LGS
1.  Menampakan Kembali Piutang Yang Telah Dihapus
2.    Mencatat Penerimaan Piutang
Terjadi dalam periode pembukuan sekarang :
1.     Menampakkan lembali piutang yg telah dihapus
2.    Mencatat penerimaan piutang
Terjadi pada periode pembukuan berikutnya :
1. Piutang yang diterima kembali merupakan pendapatan lain-lain dicatat pada : penerimaan kembali piutang



PERBEDAAN AVERAGE, FIFO, DAN LIFO


Menindak lanjutin sebelumnya “BAB PERSEDIAN” kini akan saya bahas tentang perbedaan dari metode AVERAGE, FIFO, dan LIFO. Dalam akuntansi persediaan barang bisa dihitung dalam beberapa metode, dimana metode ini bisa disesuaikan dengan jenis perusahaan dan juga kepentingan perusahaan. Beberapa metode perhitungan persediaan yang populer digunakan adalah metode Average, FIFO (First in First Out), dan LIFO (Last In First Out).

Metode Average
Metode average biasa disebut metode rata-rata tertimbang. Metode average membagi antara biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia. Sehingga persediaan akhir dan beban pokok penjualan dapat dihitung dengan harga rata-rata. Metode average merupakan titik tengah atau perpaduan dari metode FIFO dan LIFO. Jadi kelebihan dan kekurangan metode ini berada diantara metode LIFO dan FIFO.

Contohnya :


5 Mei  Pembeli
16 Mei  Pembeli
30 Mei  Pembeli
Unit
100
 75
 10 +
185
HP/Unit
Rp.100
Rp.110
Rp.120
H.Pokok
Rp. 10.000
Rp.  8.250
Rp.   1.200 +
Rp. 19.450

Harga pokok rata - rata Rp.19.450  = Rp.105,14
                                              185
Persediaan akhir diketahui masih ada = 60 unit
Nilai Persediaan akhir = 60 x Rp.105,14 = Rp. 6.308
Menghitung Harga pokok Penjualan:
Persed siap dijual     Rp. 19.450
Persed akhir              Rp.   6.308 -
Harga Pokok Penj     Rp.  13.141

Atau HPP = (185 – 60) x Rp 105,14 = Rp 13.141

Metode First In First Out (FIFO)
Seperti namanya first in first out yang artinya masuk pertama keluar pertama, maka pada metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke gudang perusahaan akan dijual pertama. Metode FIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran cost masuk persediaan harus dipertemukan dengan hasil penjualannya. Sebagai akibatnya, biaya per unit persediaan yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar penentuan biaya barang yang masih dalam persediaan pada akhir periode (persediaan akhir). Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode FIFO ini :
-  Kelebihan : Nilai persediaan disajikan secara relevan di laporan posisi keuangan. Dan Menghasilkan laba yang lebih besar.
-  Kekurangan : Pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke pemerintah menjadi lebih besar dan Laba yang dihasilkan kurang akurat.

Contoh soal :

Harga Pokok persediaan akhir :

16 Mei  Pembeli
30 Mei  Pembeli
Unit
 50
 10 +
 60
HP/Unit
Rp.110
Rp.120
H.Pokok
Rp.  5.500
Rp.   1.200 +
Rp.  6.700

Perhitungan Harga Pokok Penjualan:
Persediaan tersedia dijual Rp.19.450
Persediaan akhir                   Rp.  6.700 -
Harga Pokok Penj                 Rp. 12.750     

Metode Last In First Out (LIFO)
LIFO artinya yang masuk terakhir keluar pertama. Metode ini mengasumsikan unit persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan di akhir. Artinya, unit yang dijual pertama adalah unit persediaan yang terakhir masuk ke gudang. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk. Metode biaya persediaan LIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran keluar biaya persediaan merupakan kebalikan dari kronologi terjadinya biaya. Pada metode ini, harga beli terakhir dibebankan ke operasi dalam periode kenaikan harga (inflasi), sehingga laba yang dihasilkan akan kecil dan pajak yang terutang juga menjadi lebih kecil. Namun, berdasarkan PSAK 14 metode LIFO tidak boleh digunakan lagi. Berikut kelebihan dan kekurangan metode LIFO.
-  Kelebihan : Mudah membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang, Apabila harga naik maka harga barang jadi konservatif, Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi harga, dan Menghemat pajak.
-  Kekurangan : Bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya, Biaya pembukuan menjadi mahal karena metode ini lebih rumit, dan Laba atau rugi yang dihasilkan lebih rendah.

Contohnya :


 5 Mei  Pembeli

Unit
 60


HP/Unit
Rp.100

H.Pokok
Rp.  6.000


Perhitungan Harga Pokok Penjualan:
Persediaan tersedia dijual               Rp.19.450
Persediaan akhir                               Rp.  6.000 -
Harga Pokok Penj                             Rp.13.450

Sumber :

AYAM RICA – RICA

  BAHAN : ·          ½ Sayap ayam potong jadi tiga per sayam atau dua ·          1 Tempe potong dadu jangan terlalu kecil juga janga...